Ruh Gerakan Freemasonry
Freemasonry dikenal juga sebagai Theosofi. Ia merupakan gerakan rahasia, gerakan bawah tanah, bersifat fundamentalis. Gerakan ini diciptakan oleh tokoh-tokoh ideolog Yahudi. Freemasonry muncul dari Perancis Selatan, sebuah kawasan yang dikenal menganut aliran gereja Magdalena. Mereka pernah masuk ke Jerusalem sebagai Kesatria Templar, ketika kota itu dikuasai pasukan Salib. Mereka mengklaim sebagai bagian dari pasukan Salib, tetapi sebenarnya memiliki agenda sendiri.Dalam buku berjudul, Gerakan Theosofi di Indonesia, karya Artawijaya, mantan wartawan Sabili, dijelaskan bahwa Theosofi atau Freemasonry adalah aliran kebatinan Yahudi. Para pembangun aliran ini memang tokoh-tokoh Yahudi di abad pertengahan, di Eropa. Tetapi akidahnya, bukanlah akidah Yudaisme seperti yang diajarkan oleh Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, dan lainnya. Bukan juga akidah gereja Magdalena yang mengakui kedudukan Maria Magdalena dalam doktrin Kristiani. Tetapi orang-orang Freemasonry memuja Lucifer, Dewa Matahari (Sun God), dan mengamalkan ajaran-ajaran okultisme (sihir). Mereka benar-benar orang musyrik, yang menganut ajaran paganisme seperti Fir’aun di era Mesir dulu.
Jadi Freemasonry itu membawa keyakinan tersendiri. Mereka bukan penganut Yahudi seperti para pengikut ajaran Musa, sebab mereka tidak pernah patuh dengan Taurat. Tetapi juga bukan penganut ajaran paganisme Fir’aun secara murni. Mereka campuran dari keduanya. Secara ideologi mengambil ajaran-ajaran pagan di Mesir, secara politik sangat mengabdi kepentingan Yahudi.